Jump to content

Talk:Folka: Difference between revisions

Page contents not supported in other languages.
From Wikipedia, the free encyclopedia
Content deleted Content added
Rocket000 (talk | contribs)
adding {{WikiProject Lepidoptera}} using Project:AWB
 
Line 1: Line 1:
{{WikiProject Lepidoptera|importance=low|class=stub}}
{{WikiProject Lepidoptera|importance=low|class=stub}}

== Folka Band, Indonesia ==

Pada tanggal 25 Agustus 2010, 4 orang sekawan yang memiliki hobi bermusik ; Alit (Vokalis), David(Gitaris), Dennish(Vokalis) dan Aldo(Drummer/Perkusi) mencoba untuk menyatukan visi dan misi mereka dalam jenjang yang lebih serius. Dimulai dari kedekatannya di lingkungan perkuliahan, mereka mencoba untuk membawakan lagu-lagu hits di era mereka. Uniknya, sentuhan Jazz yang kental oleh David sang gitaris membuat lagu yang dibawakan mereka berempat terasa sangat berbeda.

Mereka menjadikan Folka sebagai nama grup musik yang mereka anggotai. Tidak ada makna khusus dari nama tersebut memang, namun mereka merasa sangat “sreg” dengan nama itu. Awalnya mereka memberi nama Black Essence, namun terdengar terlalu “metal” karena unsur Black-nya yang terkesan begitu kental.

Tidak berhenti dengan hanya menyanyikan lagu-lagu orang atau band lain, keempat pemuda yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan Bandung ini pun mencoba untuk membuat lagu. Awalnya, Alit hanya “iseng”. Ia ingin sekali membuatkan lagu bagi temannya yang sedang bersedih. Keterbatasan Alit dalam bermain alat musik pun didukung dengan keberadaan David, mereka berdua saling membagi pemikiran dan pengalaman bermusik hingga akhirnya terciptalah single pertama mereka berjudul Tersenyumlah. Liriknya yang simple dan sentuhan nada yang catchy membuat lagu ini cukup melekat di telinga teman-teman yang biasa mendengarkan mereka bernyanyi. Dari situlah Folka terus menciptakan lagu. Tidak hanya Alit maupun David, Dennish maupun Aldo pun ikut terpacu untuk bisa menciptakan lagu.

Bermodalkan lagu-lagu yang dianggap cukup mumpuni, Folka pun memberanikan diri untuk ikut beberapa acara musik di kampus. Meskipun hanya dalam skala kecil, sambutan dari teman-teman terasa hangat dan semakin menaikkan ambisi mereka untuk bisa serius dalam bermusik. Lagu yang sudah adapun mulai direkam dan disebarluaskan sedikit demi sedikit. Dengan hanya bermodal laptop dan gitar, Folka mulai merintis karier “rekaman”, tentunya dalam skala sangat kecil atau pas-pasan. Dalam waktu dekat Folka menargetkan untuk bisa rekaman dengan standar yang lebih memadai, namun usaha itupun harus disertai dengan kemampuan finansial yang mencukupi. Perjalanan mereka pun berlanjut dengan melakukan demo dan “manggung” di kafe. Diharapkan hasil yang terkumpul bisa membawa mereka ke studio rekaman dan lagu-lagu Folka pun bisa dinikmati oleh khalayak umum.

Revision as of 11:52, 23 October 2010

WikiProject iconLepidoptera Redirect‑class Low‑importance
WikiProject iconThis redirect is within the scope of WikiProject Lepidoptera, a collaborative effort to improve the coverage of butterflies and moths on Wikipedia. If you would like to participate, please visit the project page, where you can join the discussion and see a list of open tasks.
RedirectThis redirect does not require a rating on Wikipedia's content assessment scale.
LowThis redirect has been rated as Low-importance on the project's importance scale.

Folka Band, Indonesia

Pada tanggal 25 Agustus 2010, 4 orang sekawan yang memiliki hobi bermusik ; Alit (Vokalis), David(Gitaris), Dennish(Vokalis) dan Aldo(Drummer/Perkusi) mencoba untuk menyatukan visi dan misi mereka dalam jenjang yang lebih serius. Dimulai dari kedekatannya di lingkungan perkuliahan, mereka mencoba untuk membawakan lagu-lagu hits di era mereka. Uniknya, sentuhan Jazz yang kental oleh David sang gitaris membuat lagu yang dibawakan mereka berempat terasa sangat berbeda.

Mereka menjadikan Folka sebagai nama grup musik yang mereka anggotai. Tidak ada makna khusus dari nama tersebut memang, namun mereka merasa sangat “sreg” dengan nama itu. Awalnya mereka memberi nama Black Essence, namun terdengar terlalu “metal” karena unsur Black-nya yang terkesan begitu kental.

Tidak berhenti dengan hanya menyanyikan lagu-lagu orang atau band lain, keempat pemuda yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan Bandung ini pun mencoba untuk membuat lagu. Awalnya, Alit hanya “iseng”. Ia ingin sekali membuatkan lagu bagi temannya yang sedang bersedih. Keterbatasan Alit dalam bermain alat musik pun didukung dengan keberadaan David, mereka berdua saling membagi pemikiran dan pengalaman bermusik hingga akhirnya terciptalah single pertama mereka berjudul Tersenyumlah. Liriknya yang simple dan sentuhan nada yang catchy membuat lagu ini cukup melekat di telinga teman-teman yang biasa mendengarkan mereka bernyanyi. Dari situlah Folka terus menciptakan lagu. Tidak hanya Alit maupun David, Dennish maupun Aldo pun ikut terpacu untuk bisa menciptakan lagu.

Bermodalkan lagu-lagu yang dianggap cukup mumpuni, Folka pun memberanikan diri untuk ikut beberapa acara musik di kampus. Meskipun hanya dalam skala kecil, sambutan dari teman-teman terasa hangat dan semakin menaikkan ambisi mereka untuk bisa serius dalam bermusik. Lagu yang sudah adapun mulai direkam dan disebarluaskan sedikit demi sedikit. Dengan hanya bermodal laptop dan gitar, Folka mulai merintis karier “rekaman”, tentunya dalam skala sangat kecil atau pas-pasan. Dalam waktu dekat Folka menargetkan untuk bisa rekaman dengan standar yang lebih memadai, namun usaha itupun harus disertai dengan kemampuan finansial yang mencukupi. Perjalanan mereka pun berlanjut dengan melakukan demo dan “manggung” di kafe. Diharapkan hasil yang terkumpul bisa membawa mereka ke studio rekaman dan lagu-lagu Folka pun bisa dinikmati oleh khalayak umum.