User:Asna ariez

Page contents not supported in other languages.
From Wikipedia, the free encyclopedia

Asna fairystale aries


Makalah Bahasa Indonesia “Pengertian Frasa” Oleh: Nama: Asnawati

   Npm : 11.04.3.1333

Lecturer: Muhammad Yacob



Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Seni inggris Universitas Samudra LangsaTahun Ajaran 2013-2014.

KATA PENGANTAR

      Segala puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan,kesempatan,berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini yaitu untuk menambah wawasan tentang pengertian frasa secara umum. 
   Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Muhammad Yacob selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

       penulis berharap semoga makalah ini dapat bermamfaat  bagi pembaca. sehinggga kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini kearah yang lebih baik .


Langsa,25 April 2013


Penulis


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I  : PENGERTIAN FRASA 1 1.1 Pengertian Frasa Menurut Para Ahli 1 1.2 Ciri-Ciri Frasa 2 1.3 Perbedaan Frasa 3 1.4 Frasa Bedasarkan Fungsi Unsur Pembentukannya 3 1.5 Frasa Bedasarkan Satuan MaknaYang Di Kandung

       Atau Memiliki Unsur-Unsur Pembentukannya	5	

1.6 Frasa Bedasarkan Jenis Atau Kelas Kata Frasa 6 1.7 Konstruksi Frasa 9 1.8 Frasa Ambigu 10 BAB II  : PENUTUP 11

       	Kesimpulan	11	

DAFTAR PUSTAKA 12




BAB I PENGERTIAN FRASA

1.9 Pengertian Frasa Menurut Para Ahli Pengertian frasa adalah gabunga dua kata atau lebih yang bersifat non –predikatif. Maksudnya, diantara kedua kata tersebut tidak ada yang kedudukannya sebagai predikat. Contoh : Nenekku di pohon, dan bunga mawar. Contoh yang lainnya adalah : Laut luas: disebut sebagai frasa karena merupakan konstruktif non predikatif. Venhaar (2001) menjelaskan bahwa frasa adalah kelompok kata yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang. Kentjono (1990) mendefinisikan frasa sebagai satuan gramatical yang terdiri atas dua kata atau lebih dari dua kata yang tidak berciri klausa dan yang pada umumnya tidak menjadi pembentukan klausa. Keraf (1991) menyatakan bahwa frasa merupakan suatu konstruksi yang terdiri atas dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan. Kridalaksana (1993) menegaskan bahwa frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif. Dalam kamus besar bahasa indonesia ( mulyono, dkk,1991:281) mengemukakan bahwa frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Sementara itu, Parera (1993:32) mengemukakan bahwa frasa adalah suatu konstruksi yang dapat dibentuk oleh dua kata atau lebih , baik dalam bentuk sebuah pola kalimat maupun tidak. Ramlan (dalam Djumingin,2001:3) mengemukakan bahwa frasa dalam satuan liguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas sabjek atau predikat dengan kata lain sifatnya tidak predikatif. Demikian pula yang dikemukakan oleh Chaer (1994:222) bahwa frasa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat.

1.10 Ciri-Ciri Frasa Sesuai dengan definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli , maka dapat mengidentifikasikan frasa sebagai suatu satuan atau konstruktif yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Berdiri atas dua kata /lebih yang berhubungan dan membentuk suatu kesatuan. b) Tidak bersifat predikatif c) Tidak berciri klausa d) Merupakan unsur pembentukan klausa e) menempati salah satu unsur atau fungsi dalam kalimat. Dari ciri-ciri frasa tersebut dapat disimpulkan bahwa frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang non-predikatif yang dapat menduduki fungsi sintaksis.


1.11 Perbedaan Frasa Frasa tidak boleh mengandung predikat karena kelompok kata yang mengandung predikat akan membentuk klausa,bahkan dapat membentuk kalimat. Bentuk frasa sama dengan kata majemuk karena sama-sama terdiri atas panduan dua kata. Namun, frasa berbeda dari kata majemuk (compound,ing) . Bila komponen-komponen frasa tetap mempertahankan identitasnya yaitu maknanya sendiri, maka komponen kata majemuk dapat kehilangan maknanya sama sekali.

1.4 Frasa Bedasarkan Fungsi Unsur Pembentukannya 2. Frasa Endosentris Yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi untuk diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD). Contoh: kuda hitam (DM) dua orang (MD)

Ada beberapa frasa endosentris : a. Frasa atributif yaitu frasa yang pola pembentukannya mengunakan pola (DM) atau (MD). Contoh: ibu kandung(DM)

             Tiga ekor (MD)

b. Frasa apositif yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat mengantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan) Contoh : Farah si penari ular sangat cantik, kata farah posisinya sebagai diterangkan (D) sedangkan si penari ular sebagai menerangkan (M). c. Frasa koordinatif yaitu frasa yang unsur-unsur pembentukannya menduduki fungsi inti ( setara) .contoh : Ayah Ibu, warta berita . 3. Frasa Eksosentris Yaitu frasa yang salah satu unsur pembentukannya menggunakan kata tugas . Contoh: dari bandung, kepada teman dan lainnya. Adapun jenis-jenis frasa Eksosentris adalah sebagai berikut: a) Frasa eksosentris preposisional b) Frasa objektif c) Frasa eksosentris predikatif d) Frasa eksosentris konjungtif a. Frasa Eksosentris Preposisional Adalah frasa Eksosentris yang salah satu terdiri atas preposisi. Contoh : Gadis cantik jelita menari di panggung. Frasa yang di panggung terdiri atas dua unsur langsung yaitu : “Di Panggung”. Frasa ini terdiri atas dua unsur langsung yaitu : “Di” dan “Panggung”. b. Frasa objektif Adalah frasa eksosentris yang kedudukannya salah satu unsur yang berfungsi sebagai objek. Contoh: ”Ani melambaikan tangannya kepada penari” Frasa tersebut terdiri atas dua unsur langsung yaitu : “Melambaikan” dan “Tangannya”. c. Frasa eksosentris predikatif Adalah frasa eksosentris yang salah satu unsurnya berfungsi sebagai predikat dan unsurnya dapat dipertukarkan . Contoh : Gadis cantik menari,Kekasihku Ani melambaikan tangannya . d. Frasa eksosentris konjungtif Adalah frasa eksosentris yang kedudukannya salah satu unsurnya sebagai konjungsi atau kata sambung. Contoh : Ketika Ayahku datang , Ibu memasak di dapur.

1.5 Frasa Bedasarkan Satuan Makna Yang Di Kandung Atau Memiliki Unsur-Unsur Pembentukannya 2. Frasa Biasa Yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna yang sebenarnya (denotasi). Contoh : - Ayah mengambil kambing hitam - Meja hijau itu milik Ayah 3. Frasa Idiomatik Yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan atau memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (konotasi). Contoh: - Orang tua lintang baru - Kembang dari jakarta

1.6 Frasa Bedasarkan Jenis Atau Kelas Kata Frasa 2. Frasa Nominal Frasa nominal adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda . frasa nominal dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu: a. Frasa Nominal Modikatif. Misal : -Rumah mungil hari senin -Buku dua buah, bulan pertama b. Frasa Nominala Koordinatif (Tidak Saling Menerangkan)

  Misal : - Hak dan kewajiban

- Sandang pangan - Sayur mayur - Lahir batin

c. Frasa Nominal Apositif Contoh : - Jakarta, ibukota negara indonesia - Melati, jenis tanaman perdu Sudah menjadi simbol indonesia sejak lama. - Banjar Masi, kota seribu sungai, memiliki banyak sajian kuliner yang Enak. d. Frasa verbal Adalah kelompok kata yang terbentuk dari kata kerja kelompok kata ini. Terbagi tiga macam yaitu: 1. Frasa verbal modikatif (pewatas) Contoh : - Ia bekerja keras sepanjang hari - Kami membaca buku itu sekali lagi 2. Frasa Verbal Koordinatif adalah dua verbal yang digabungkan menjadi satu dengan adanya penambahan kata hubung (“dan”)atau (“atau”) . Contoh : - orang itu merusak dan menghancurkan tempat tinggalnya sendiri. 3. Frasa Verbal Apositif yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan. Contoh : - Pekerjaan orang itu,berdagang kain, kini semakin maju. e. Frasa Ajektifa Adalah kelompok kata yang dibentuk oleh kata sifat atau keadaan sebagai inti diterangkan dengan menambahkan kata lain yang berfungsi menerangkan,seperti: agak, Dapat, Harus, Lebih, Paling dan Sangat. Kelompok dari kata ini terdiri dari tiga jenis yaitu: 1. Frasa adjektif modifikatif (membatasi) Misal : cantik sekali, indah nia, hebat benar. 2. Frasa adjektif koordinatif (mengabungkan) Misal : tetap kekar, aman tentram. 3. Frasa adjektifa apositif Contoh : Srikandi cantik, Ayu menawan,di petistri oleh Arjuna. f. Frasa adverbial Adalah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata sifat. Frasa ini bersifat modifikasi (mewatasi). g. Frasa pronominal Adalah frasa yang dibentuk dengan kata ganti . frasa ini terdiri atas tiga jenis yaitu:


1. Modifikatif Contoh  : Kalian semua

                Anda semua

2. Koordinatif Contoh  : Engkau dan aku

              Kami dan mereka

3. Aposatif Contoh : Kami putra-putri indonesia menyatakan perang melawan narkotika, h. Frasa numeralia Adalah kelompok kata yang di bentuk dengan kata bilangan. Frasa ini terdiri atas: 1. Modifikatif Contoh  : Mereka memotong dua puluh ekor sapi kurban 2. Koordinatif Contoh : Dua atau tiga orang telah menyetujui kesepakatan itu. i. Frasa interogatif koordinatif Adalah frasa yang berintikan pada kata tanya. Contoh  : Jawaban dari apa atau siapa ciri dari subjek kalimat j. Frasa demonstratif koordinatif Adalah frasa yang dibentuk oleh dua kata yang tidak saling menerangkan Contoh  : Saya tinggal disana atau di sini sama saja. k. Frasa preposisional koordinatif Adalah frasa yang di bentuk oleh kata depan yang tidak saling menerangkan. Contoh  : Pertualangan kami dari dan kejawa memerlukan waktu satu bulan. l. Frasa penanda Adalah frasa yang di awali dengan penanda (preposisi, konjungsi, dan sebagainya). Contoh  : - Ia mengirimkan hadiah ulang tahun kepada ibunya - Anak ayam itu mati karena kepanasan - Ibu memasak didapur - Ayah pergi kekantor - Ia belum yakin bahwa anaknya lulus - Ia pandai tetapi malas - Adik rajin belajar supaya pintar

1.7 Konstruksi Frasa Konstruksi frasa adalah sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau lebih yang dapat disisipi kata lain. Contoh  : Orang Tua – Orang yang Tua

               Meja Hijau – meja yang Hijau

Sebuah frasa dapat sebagai konstruktif sintaksis \ Contoh : anak pak lurah / sangat cantik

             Gadis yang berwajah Ayu / baru datang dari Jawa



1.8 Frasa Ambigu Frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat. Contoh frasa ambigu: - Kambing hitam - Meja hijau - Pulau kapuk - Orang tua - Kawin lari.






BAB II PENUTUP Kesimpulan Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikat. Ciri-ciri frasa 1. Berdiri atas dua kata lebih yang berhubungan dan membentuk suatu kesatuan 2. Tidak bersifat predikatif 3. Tidak berciri klausa. Jenis-jenis frasa 1. Frasa bedasarka fungsi unsur pembentukannya 2. Frasa bedasarkan satuan makna yang dikandung atau dimiliki unsur-unsur pembentukannya. 3. Frasa bedasarkan jenis atau kelas kata fras




DAFTAR PUSTAKA