Paderap

From Wikipedia, the free encyclopedia

Tuanku Panglima Paderap, also called Panglima Deli,[1] was the third ruler of the Deli Sultanate,[2][3] now part of North Sumatra, Indonesia. He succeeded his father Tuanku Panglima Perunggit, who died around 1700.[2][3] Paderap had four sons, namely Tuanku Jalaluddin (or Kejuruan Metar), Tuanku Panglima Pasutan (or Kejuruan Padang), Tuanku Tawar (or Kejuruan Santun), and Tuanku Umar (or Kejuruan Junjongan).[1][3][4]

A power struggle happened in the Deli after Paderap died in 1720.[3][4] Jalaluddin, Paderap's first son, could not replace him because of a physical disability.[3] It was Pasutan who became the fourth ruler of Deli, while his younger brother Umar became the first ruler of the Serdang Sultanate.[3][5]

Paderap was buried in Pulau Brayan district in Medan city.[4]

See also[edit]

References[edit]

  1. ^ a b Hamid, Rogayah A.; Salim, Mariyam bte (2006). Kesultanan Melayu (in Malay). Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836292445.
  2. ^ a b (Tengku), Luckman Sinar (1996). The History of Medan in the Olden Times. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu.
  3. ^ a b c d e f Ikhsan, Edy (2015). Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum: Hilangnya Ruang Hidup Orang Melayu Deli (in Indonesian). Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 9789794619377.
  4. ^ a b c (Tengku.), M. Lah Husny; Daerah, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan (1978). Lintasan sejarah peradaban dan budaya penduduk Melayu-Pesisir Deli, Sumatra Timur, 1612-1950 (in Indonesian). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
  5. ^ Perret, Daniel (2010-04-23). Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatra Timur Laut (in Indonesian). Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799102386.