User:Monitordaycom
Muhammad Muchlas Rowi
[edit]Muhammad Muchlas Rowi | |
---|---|
Komisaris Independen PT Jamkrindo | |
Assumed office 17 October 2019 | |
Personal details | |
Born | Garut, Jawa Barat | August 31, 1972
Nationality | Indonesia |
Spouse | dr. NURUL WAHDAH, S.H, Sp.KP |
Alma mater | Universitas Gadjah Mada (S1) STIH DHARMA ANDIGHA (S1) STIE IBMT SURABAYA (S2) STAI Surabaya (S3) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (S3) |
Muhammad Muchlas Rowi, biasa disapa dengan Muchlas Rowi, Kang Muchlas, atau Kang Awa (lahir 31 Agustus 1972) adalah seorang santri, pengusaha, dan akademisi berdarah sunda. Pria kelahiran Garut ini menyelesaikan studi di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Manajemen di STIE IBMT Surabaya dan program doktor bidang hukum di UNTAG
Riwayat Hidup
[edit]Filsafat menjadi kajian yang tak aneh baginya. Bahkan jadi pilihan yang menarik. Dengan filsafat, ada keseimbangan antara olah batin dan olah nalar. Orang tidak melihatnya seperti air dengan minyak. Justru dipandang sebagai kombinasi yang unik. Latar belakang itulah yang mengantarkan Muchlas Rowi menjadi penulis dan pegiat media.
Sebagai pendatang baru di dunia media, Muchlas sadar, ia tak bisa menjalankan bisnis media seperti kebanyakan media mainstream saat ini (bisnis as usual). Karena itu, dia membuat sebuah media yang sekaligus jadi ruang-ruang kolaborasi anak-anak muda yang kreatif.
Al-hasil didirikanlah Monday Media Group, kelompok media yang membawahi 5 media online (monitorday, ruangsujud, mondayreview, lakeybanget, dan mondaytv), ditambah beberapa chanel youtube yang sedang tumbuh dan berkembang seperti Monday TV dan Ruang Sujud.
Suami dari dr. Nurul Wahdah, seorang dokter penerbangan ini sangat lekat dengan kata santri, pebisnis dan petarung. Tiga kata kunci itu tepat melekat pada diri Muchlas Rowi. Setiap gagasan yang dinilai layak akan diperjuangkan secara maksimal. Gagasan itu penting tapi porsinya hanya 15% dari keberhasilan. Sisanya adalah soal eksekusi di lapangan. Ia berani menentukan sikap dan mengambil risiko. Ia seorang eksekutor.
Muchlas Rowi sebenarnya seorang pegiat sosial. Kalaupun berbisnis ia lebih cocok dikategorikan sebagai sociopreneur. Pun ketika berhadapan dengan kenyataan bahwa dimensi sosial ekonomi tidak hidup di ruang hampa. Kepentingan sosial harus berhadapan dengan ekosistem politik yang dihuni para pengambil kebijakan. Ia harus menentukan sikap dan strategi politik.
Pilihan politik Muchlas sangat rasional. Bisa dimaklumi karena ia orang filsafat. Tanpa meninggalkan moral politik ia menentukan sikap yang berani melawan arus. Dicaci maki oleh kawan dan lawan sudah biasa. Itu semua konsekuensi atas pilihan politik yang diambilnya.
Salah satu kelebihan Muchlas Rowi adalah kapasitasnya sebagai solidarity maker. Ia mampu membangun dan merawat jaringan relawan Balad Jokowi yang mengakar khususnya di Jawa Barat dan Banten. Kepemimpinan sosial yang kuat, jaringan yang luas menjadi fondasi gerakan relawan yang digalangnya. Sebagai santri Muchlas diterima berbagai kalangan dari lintas golongan.
Kapasitas, pengalaman dan kekuatan jejaring yang dimilikinya mengantarkan Muchlas menjadi Komisaris Independen sebuah BUMN. Sebagai pebisnis ia cepat menyesuaikan diri Ia seorang quick learner, cepat belajar. S2 nya di bidang manajemen, diperkuat dengan S3 di bidang hukum. Disertasinya justru mengkritisi posisi seorang komisaris independen.
Di sela-sela waktunya Muchlas Rowi adalah seorang pengajar. Ia memiliki visi jangka panjang di dunia pergerakan dan pendidikan. Di samping mengajar kewirausahaan di Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi Muchlas juga mengemban amanah sebagai Wakil Bendahara Majelis Pendidikan Tinggi di Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tanggung jawab yang tidak kecil untuk memperbaiki kinerja finansial tidak kurang dari 170 Perguruan Tinggi yang tersebar di seantero Nusantara.
Di sela-sela aktivitasnya, Muchlas adalah anggota masyarakat yang aktif dalam kehidupan sosial. Pernah aktif menjadi Ketua RT dan menjadi inisiator dan pengurus masjid megah yang berdiri di sebuah komplek yang plural. Masjid itu makmur. Hidup berdampingan dengan warga yang muslimnya hanya sekira 10%. Muchlas menunjukkan bahwa menjadi muslim tidak perlu inferior dan harus mampu merangkul semua kalangan dan golongan.
Pendidikan
[edit]- Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat
- Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
- Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta
Karya Buku
[edit]- Perang Sebagai Pilihan terakhir, 2015
- Dari Jendela Rumah, 2019
- Tata Kelola UMKM di Era Digital, 2022
Artikel
[edit]- 53 Tahun Jamkrindo: What’s Next setelah UMKM Naik Kelas, 2023
- Tiga Tahun Kepemimpinan ‘Sang Iron Man’, 2022
- Revolusi Sepakbola Indonesia: Belajarlah pada Bulutangkis, 2022
- 52 Tahun Jamkrindo: Merayakan Sejarah, melanjutkan Kisah Transformasi, 2022
- Kado Khusus Jokowi di Hari Ulang Tahun, 2022
- Kado Khusus Jokowi di Tanah Suci, 2022
- Menuju Hari kemenangan, 2022
- Menangkan Persaingan di Tengah Ketidakpastian Dengan Kepemimpinan Dua Tangan, 2022
- Kereta Api Kembali Tiba, 2022
- Bertumpu Pada Anak Muda, 2022